twiteer

Jumat, 25 Juli 2014

(Jurnalistik) Kegigihan Ngadimin

Feature Sosok Pribadi ( JURNALISTIK)


Kegigihan Ngadimin

Ngadimin merupakan seorang laki-laki yang sudah berkepala empat, berkulit sawo matang dan berparas orang jawa. Kehidupan Ngadimin sekarang boleh dikatakan berkecukupan, tetapi semua itu tidak diraihnya dengan mudah. Butuh perjuangan dan kegigihan dalam menpacai hal itu dan Ngadimin bukan berasal dari keluarga yang mampu, malainkan dari anak petani yang sawahnya cuma menyewa. Berkat kegigihannya Ngadimin akhirnya bisa merubah kehidupannya sekarang. Bermula menjadi tukang tambal ban di sebuah perempatan jalan Ngadimin memulai karirnya. Lulusan SLTA membuatnya kalah bersaing dalam mencari pekerjaan dan tidak mempunyai skil yang khusus, dan menjadi tukang tambal ban pun dijalaninya. Menjadi sorang tambal ban penghasilannya sangat tidak menentu, kadang ada beberapa yang menambal bannya karena bocor terkena pecahan kaca, terkena paku dan sekadar isi angin. Melihat itu Ngadimin burusaha tuk bisa mencukupi kebutuhannya dan menjadi seorang makelar motor sebagai sampingannya. Berkat kemampuan berbicara yang ramah dan supel kepada setiap orang banya orang yang menggunakan jasanya untuk
mencarikan atau menjualkan motor, walaupun yang diterimanya tidak banyak dan hanya sekedar cukup untuk makan sehari-hari itu tak membuatnya putus asa.

 Kedua pekerjaan itu terus dijalani sampai akhirnya Ngadimin menjadi makelar yang dipercayai banyak orang, orang-orang banyak yang mengenal beliau. Sejarah baru pun dimulai, di desanya karangwaru tempat beliau tinggal akan diselenggarakan pemilihan kepala desa atau pilkades. Tak bangak yang menyangka bahwa Ngadimin ikut mencalondan diri sebagai calon kepala desa, awalnya masyarakat ragu karena beliau hanya lulusan SLTA sedangkan lawannya lulusan dari perguruan tinggi dan berasal dari keluarga yang mampu. Ngadimin tak putus asa akan hal itu ia mencoba peruntukan untuk manjadi seorang kades. Akhirnya pemilihan itu pun tiba, warga sangat antusias memilih dan menunggu hasil pemilihan. Hasilnya diumumkan dan Ngadimin ditetapkan memjadi pemenang pilkades tersebut. Ngadimin bersujud syukur dan tak mengira dia akan menang terpilih menjadi kades. Kegigihan, keuletan dan terus mencoba dan berkembang membuatnya menjadi orang yang disegani di masyarakatnya. Kini beliau berkehudupan lebih dari cukup, tukan tambal ban dan makelar pun ditinggalkan, dan menjabat menjadi kades yang mempunyai seorang istri dan satu anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar