Feature Sosok Pribadi (
JURNALISTIK)
Kegigihan
Ngadimin
Ngadimin
merupakan seorang laki-laki yang sudah berkepala empat, berkulit sawo matang dan
berparas orang jawa. Kehidupan Ngadimin sekarang boleh dikatakan berkecukupan,
tetapi semua itu tidak diraihnya dengan mudah. Butuh perjuangan dan kegigihan
dalam menpacai hal itu dan Ngadimin bukan berasal dari keluarga yang mampu,
malainkan dari anak petani yang sawahnya cuma menyewa. Berkat kegigihannya Ngadimin
akhirnya bisa merubah kehidupannya sekarang. Bermula menjadi tukang tambal ban
di sebuah perempatan jalan Ngadimin memulai karirnya. Lulusan SLTA membuatnya
kalah bersaing dalam mencari pekerjaan dan tidak mempunyai skil yang khusus,
dan menjadi tukang tambal ban pun dijalaninya. Menjadi sorang tambal ban
penghasilannya sangat tidak menentu, kadang ada beberapa yang menambal bannya
karena bocor terkena pecahan kaca, terkena paku dan sekadar isi angin. Melihat
itu Ngadimin burusaha tuk bisa mencukupi kebutuhannya dan menjadi seorang
makelar motor sebagai sampingannya. Berkat kemampuan berbicara yang ramah dan
supel kepada setiap orang banya orang yang menggunakan jasanya untuk
mencarikan atau menjualkan motor, walaupun yang diterimanya tidak banyak dan hanya sekedar cukup untuk makan sehari-hari itu tak membuatnya putus asa.
mencarikan atau menjualkan motor, walaupun yang diterimanya tidak banyak dan hanya sekedar cukup untuk makan sehari-hari itu tak membuatnya putus asa.
Kedua pekerjaan itu terus dijalani sampai
akhirnya Ngadimin menjadi makelar yang dipercayai banyak orang, orang-orang
banyak yang mengenal beliau. Sejarah baru pun dimulai, di desanya karangwaru
tempat beliau tinggal akan diselenggarakan pemilihan kepala desa atau pilkades.
Tak bangak yang menyangka bahwa Ngadimin ikut mencalondan diri sebagai calon
kepala desa, awalnya masyarakat ragu karena beliau hanya lulusan SLTA sedangkan
lawannya lulusan dari perguruan tinggi dan berasal dari keluarga yang mampu.
Ngadimin tak putus asa akan hal itu ia mencoba peruntukan untuk manjadi seorang
kades. Akhirnya pemilihan itu pun tiba, warga sangat antusias memilih dan
menunggu hasil pemilihan. Hasilnya diumumkan dan Ngadimin ditetapkan memjadi pemenang
pilkades tersebut. Ngadimin bersujud syukur dan tak mengira dia akan menang
terpilih menjadi kades. Kegigihan, keuletan dan terus mencoba dan berkembang
membuatnya menjadi orang yang disegani di masyarakatnya. Kini beliau
berkehudupan lebih dari cukup, tukan tambal ban dan makelar pun ditinggalkan,
dan menjabat menjadi kades yang mempunyai seorang istri dan satu anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar